Sistem saraf merupakan pengendali utama sistem yang ada pada tubuh yang tentunya jika ingin menghasilkan respon farmakologik pada daerah tertentu sudah pasti zat atau senyawa tersebut harus mampu memanipulasi dan memodifikasi sistem saraf, agar mampu bereaksi sesuai dengan tujuan awal kita. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf atau neuron dan neuroglianya. Sel-sel saraf atau neuron terdiri atas badan sel saraf umumnya berbentuk besar, bulat, vesikuler dan letaknya di tengah berwarna pucat mengandung nukleolus yang besar satu atau lebih, akson membawa impuls meninggalkan badan sel terdapat mitokondria, reticulum endoplasmik agranuler dan banyak mikrotubul-mikrotubul dan mikrofilamen-mikrofilamen dan dendrit membawa impuls ke badan sel, merupakan bagian sel ganglion unipoler dan bipoler, mirip akson dari sistem saraf tepi.
Pengelompokan Sistem saraf
Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat atau sentral dan sistem saraf tepi (SST). Pada sistem saraf pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan suara mula-mula diterima oleh reseptor, kemudian dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang. Rasa sakit disebabkan oleh perangsangan rasa sakit di otak besar. Sedangkan, analgetik narkotik menekan reaksi emosional yang ditimbulkan rasa sakit tersebut. Sistem saraf pusat dapat ditekan seluruhnya oleh penekan saraf pusat yang tidak spesifik, misalnya sedatif hipnotik. Obat yang dapat merangsang SSP disebut analeptika.
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas, merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum. Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas, misalnya analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri tanpa pengaruh jelas.
Hipnotika dan sedativa dapat menekan fungsi SSP seluruhnya secara tidak spesifik yang mengakibatkan kesadaran impuls eksogen turun dan aktivitas fisik dan mental berkurang. Namun, obat-obat ini tidak mempengaruhi tingkah laku secara spesifik serta mampu mempengaruhi semangat dan suasana jiwa.
a. Obat yang bersifat stimulan sedang adalah:
b. Obat yang bersifat stimulansia kuat:
Obat-obat tersebut yang bersifat stimulansia kuat adalah obat yang termasuk golongan obat terlarang, karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan.
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas, merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum. Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas, misalnya analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri tanpa pengaruh jelas.
Hipnotika dan sedativa dapat menekan fungsi SSP seluruhnya secara tidak spesifik yang mengakibatkan kesadaran impuls eksogen turun dan aktivitas fisik dan mental berkurang. Namun, obat-obat ini tidak mempengaruhi tingkah laku secara spesifik serta mampu mempengaruhi semangat dan suasana jiwa.
Obat Stimulan syaraf pusat
Obat stimulan sistem saraf pusat pada umumnya ada dua mekanisme, yaitu memblokade sistem penghambatan dan meninggikan perangsangan sinopsis. Obat stimulan sistem saraf pusat bekerja pada sistem saraf dengan meningkatkan transmisi yang menuju atau meninggalkan otak. Stimulan tersebut dapat menyebabkan orang merasa tidak dapat tidur, selalu siaga, dan penuh percaya diri. Stimulan dapat meningkatkan denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah. Pengaruh fisik lainnya adalah menurunkan nafsu makan, dilatasi pupil, banyak bicara, agitasi, dan gangguan tidur. Bila pemberian stimulan berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan, panik, sakit kepala, kejang perut, agresif dan paranoid. Bila pemberian berlanjut dan dalam waktu lama dapat terjadi gejala tersebut diatas dalam waktu lama pula. Hal tersebut dapat menghambat kerja obat depresan, seperti alkohol, sehingga sangat menyulitkan penggunaan obat tersebut.a. Obat yang bersifat stimulan sedang adalah:
- Kafein dalam kopi dan teh.
- Ephedrin yang digunakan untuk pengobatan bronkhitis dan asma.
- Nikotin dalam tembakau.
b. Obat yang bersifat stimulansia kuat:
- Amphetamine, termasuk amphetamine yang illegal, seperti Shabu.
- Kokaine atau coke atau crack.
- Ecstasy.
- Tablet diet seperti Duromine.
Obat-obat tersebut yang bersifat stimulansia kuat adalah obat yang termasuk golongan obat terlarang, karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan.
sumber: https://www.apocil.com
Posting Komentar untuk "Obat Stimulan Sistem Saraf Pusat"
Terimakasih Telah berkunjung di blog sederhana ini. Silahkan tinggalkan komentar atau pesan dan kesan. Saya yakin yang berkunjung adalah orang Berpendidikan dan Terpelajar dan tidak akan meninggalkan kesan yang mengandung unsur "SARA"