Akibat-akibat yang disebabkan oleh kombinasi antibiotik dapat merupakan suatu modifikasi efek farmakologi antara lain meliputi sinergis, antagonis, aditif atau efek baru yang tidak terjadi pada pemberian masing-masing. Kemungkinan kombinasi antibiotik dapat berupa kombinasi yang diperbolehkan atau kombinasi yang tidak dianjurkan.
Untuk menguji atau mengamati efek kombinasi antibiotik dengan menggunakan metode harus dilakukan pada KHM yang tepat. KHM belum bisa ditentukan dari praktikum periode I. Untuk menentukan KHM yangtepat, maka harus dilakukan pengujian lagi dengan interval konsentrasi yang lebih kecil. Dengan demikian dalam praktikum ini pengamatan kombinasi antibiotik tidak bisa dengan meggunakan metode difusi agar atau pengenceran agar. Sehubungan dengan itu, maka dalam percobaan ini metode yag digunakan adalah metode “pita kertas”.
Secara klasik selalu dianjurkan bahwa kombinasi antibiotik bakterisid dan bakteriostatik akan merugikan oleh karena antibiotik bakterisid bekerja pada kuman yang sedang tumbuh, sehingga kombinasi dengan jenis bakteriostatik akan memperlemah efek bakterisidnya. Tetapi konsep ini mungkin tidak bisa begitu saja diterapkan secara luas dalam klinik, oleh karena beberapa kombinasi yang dianjurkan dalam klinik misalnya penisilin (bakterisid) dan kloramfenikol (bakteriostatik) justru merupakan alternatif pengobatan pilihan untuk meningitis bacterial yang umumnya disebabkan oleh kuman Neisseria meningitides.
Dalam klinik banyak dijumpai pemakaian kombinasi antibiotik, yang sayangnya tidak semuanya dapat diterima secara ilmiah begitu saja. Pemakaian kombinasi antibiotik juga mengadung resiko, misalnya adanya akumulasi toksisitas yang serupa, misalnya nefrotoksisitas aminoglikosida dan nefrotoksisitas dari beberapa jenis sefalosforin. Kemungkinan juga dapat terjadi antagonism, kalau prinsip-prinsip kombinasi di atas tidak di taati, misalnya kombinasi penisilin dan tetrasiklin.
Walaupun pemakaian beberapa kombinasi dapat diterima secara ilmiah, tetap diragukan perluya kombinasi tetap oleh karena kemungkinan negatif yang dapat terjadi. Sebagai contoh, kombinasi tetap penisilin dan streptomisin justru akan meyebabkan inaktivasi dari masing-masing antibiotika oleh karena terjadinya kerusakan secara kimiawi. Tetapi terdapat kombinasi antibiotik yang sudah tetap yang secara klinis memberikan efek lebih baik.
Posting Komentar untuk "Penggunaan Kombinasi Antibiotika"
Terimakasih Telah berkunjung di blog sederhana ini. Silahkan tinggalkan komentar atau pesan dan kesan. Saya yakin yang berkunjung adalah orang Berpendidikan dan Terpelajar dan tidak akan meninggalkan kesan yang mengandung unsur "SARA"