Kandungan dan manfaat temu kunci bagi tubuh

Temu kunci adalah sejenis rempah-rempah yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan. Bentuk temu kunci agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal ke bawah.
 
Aspek Botani
  • Nama Latin: Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht
  • Nama Indonesia: Temu kunci
  • Nama Daerah: Temu kunci (Sunda), kunci (Jawa), temu konci (Bali), dumu kunci (Bima), temo kunce (Madura), tampute (Ternate), tamu konci (Makasar), suo shi, ow sun zhiang (Cina), chinese key (Inggris).

Klasifikasi Botani
  • Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  • Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  • Divisi: Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
  • Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  • Kelas: Liliopsida 9berkeping satu / monokotil)
  • Sub Kelas: Commelinidae
  • Ordo: Zingiberales
  • Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
  • Genus: Boesenbergia
  • Spesies: Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlecht

Ciri Morfologi, Makroskopik Dan Mikroskopik

Ciri morfologi
Temu kunci berperawakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Dalam satu tahun pertumbuhannya 0,3-0,9 cm. Batangnya merupakan batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, berukuran 5-30 x 0,5-2 cm. Batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun tanaman ini pada umumnya 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun. Tangkai daun tanaman ini beralur, tidak berambut, panjangnya 7-16 cm, lidah-lidah berbentuk segitiga melebar, menyerupai selaput, panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun; helai daunnya tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing, permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebarnya 5-11 cm.

Bunga tanaman ini berupa susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, dilindungi oleh 2 spatha, panjang tangkai 41 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2 helai daun terujung. Kelopak bunganya 3 buah lepas, runcing. Mahkota bunganya 3 buah, warnanya merah muda atau kuning-putih, berbentuk tabung 50-52 mm, bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset dengan lebar 4 mm dan panjang 18 mm. Benang sarinya 1 fertil besar, kepala sarinya bentuk garis membuka secara memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik tumpul, merah muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, dan ukurannya 25×7 cm. Putik bunganya berupa bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap ruang.

Makroskopik


Kandungan dan manfaat temu kunci bagi tubuh


Mikroskopik
Fragmen pengenal adalah butir-butir pati yang lepas atau didalam parenkim dengan ukuran panjang 10- 40 µm dan lebar 7-32 µm, gumpalan zat yang berwarna kuning coklat atau coklat, sel minyak atau sel dammar minyak diantara sel parenkim, pembuluh kayu dengan penebalan dinding terutama berupa tangga dan jala; periderm; serabut sklerenkim.


Keterangan:
  1. Pembuluh kayu dengan penebalan tangga, jala dan spiral
  2. Parenkim dengan sel sekresi
  3. Butir pati (diperbesar)
  4. Periderm

Kegunaan Keseluruhan Tumbuhan Atau Masing-Masing Bagiannya Dan Cara Pemakaiannya

Kegunaan Keseluruhan Tumbuhan Temu Kunci
Kandungan dan manfaat temu kunci bagi tubuh sebagai peluruh dahak atau untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, bumbu masak, dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI). Minyak atsiri rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba coli, Staphyllococus aureus dan Candida albicans; selain itu dapat berefek pada pelarutan batu ginjal kalsium secara in vitro. Perasan dan infusa rimpang temu kunci memiliki daya analgetik dan antipiretik.

Di samping itu dapat mempunyai efek abortivum, resorpsi dan berpengaruh pada berat janin tikus. Ekstrak rimpang yang larut dalam etanol dan aseton berefek sebagai antioksidan pada percobaan dengan minyak ikan sehingga mampu menghambat proses ketengikan. Dari penelitian lain diperoleh informasi bahwa ekstrak rimpang temu kunci dapat menghambat bakteri isolat penyakit Orf (Ektima kontagiosa).

Selain di Indonesia, ternyata negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Di Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu masak. Selain itu, tanaman ini juga telah digunakan sebagai obat aprodisiac, disentri, antiinflamasi, kolik, serta untuk menjaga kesehatan tubuh. Di Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai sebagai obat sakit perut dan dekoksi pada wanita pasca melahirkan.

Cara Pemakaian Di Masyarakat
  1. Sebagai peluruh kentut : dibuat sediaan juice yang terdiri dari 3 jari rimpang; diminum untuk dosis tunggal dibuat tapal dari sejumlah rimpang dan ditempelkan pada perut dibuat infusa yang terdiri dari 25 gram serbuk rimpang kering dengan 100 ml air mendidih, didiamkan sampai keadaan hangat; setelah disaring, diminum sebagai dosis tunggal
  2. Sebagai penambah nafsu makan: Dibuat infusa yang terdiri dari 3 buah rimpang dan 110 ml air; atau diseduh, diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 14 hari.
  3. Sebagai pemacu keluarnya air susu ibu (ASI):20 gram rimpang temu kunci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; kemudian ditambah 1/4 sendok teh garam dapur, setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.
Aktivitas Farmakologi Yang Sudah Diteliti pada Temu Kunci Sohn et al. (2005) menyatakan bahwa panduratin A menghambat kuat pertumbuhan sel kanker HepG2 yang diinduksi dengan tert-Butylhydroperoxide (t-BHP). Tert Butylhydroperoxide (t-BHP) merupakan senyawa yang biasa digunakan untuk menginduksi kanker dengan mekanisme pembentukan intermediet radikal bebas. Panduratin A memproteksi sel HepG2 melaui perbaikan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh t-BHP dengan cara menangkap radikal bebas.

Trakoontivakorn et al. (2001) menyatakan bahwa ekstrak metanolik dari rimpang temu kunci mempunyai efek antimutagenik pad Trp-P-1 pada uji Amest tes. Enam kandungan zat aktif yang menunjukkan antimutagenik ini adalah kalkon, cardamonin, pinocembrin, pinostrobin, 4-hidroksipanduratin, dan panduratin A. IC50 masing-masing zat adalah 5.2 ± 0.4m M, 5.9 ± 0.7 m M, 6.9 ± 0.8 m M, 5.3 ± 1.0 m M, 12.7 ± 0.7 m M and 12.1± 0.8.

Keenam kandungan dari temu kunci ini menunjukkan penghambatan induksi mutagenesis yang mirip. Kesemuanya merupakan inhibitor kuat N-hydroxylation Trp-P-2. Mekanisme kerja dari zat-zat aktif ini yaitu menghambat aktivasi pertama dari amina heterosiklik.

Kirana et al. (2006) telah meneliti bahwa panduratin A dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara MCF7 dan sel adenokarsinoma kolon HT-29 pada manusia melalui penghambatan COX-2 yang merupakan faktor penting dalam perkembangan inflamasi dan sel tumor. Selain itu, panduratin A juga telah dibuktikan mempunyai aktivitas antimutagenik melalui induksi Quinon Reduktase (QR) yang merupakan enzim fase II.

Enzim fase II memiliki peran penting dalam mekanisme pertahanan sel dan metabolisme, seperti detoksifikasi senyawa-senyawa elektrofilik. Sel HT-29 yang diperlakukan dengan panduratin A menunjukkan adanya gejala apoptosis, misalnya membran yang menggelembung, pemendekan kromatin, dan atau fragmentasi nukleus dan badan apoptotik ketika sel diwarnai dengan Hoechst 33258.

Yun et al. (2006) telah membuktikan bahwa Panduratin A yang merupakan derivat dari kalkon juga mempunyai berbagai efek biologis, seperti antiinflamasi, analgetik, dan antioksidan. Pada penelitian sebelumnya, telah dibuktikan bahwa panduratin A memiliki efek antiinflamasi pada model sel RAW 264.7. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa Panduratin A berpotensi sebagai antikanker dengan mekanisme aksi menginduksi apoptosis pada sel kanker kolon HT29.

Pada kanker kolon, panduratin A lebih poten dari pada inhibitor selektif COX-2, misalnya Celecoxib; dan obat-obat antitumor (5-flurouracil and Cisplatin). Panduratin A juga dapat memacu apoptosis sel melalui aktivasi caspase. Enzim caspase berperan penting dalam mekanisme apoptosis.

Bukti-bukti menunjukkan bahwa TRAIL dan FAS signaling pathway berperan dalam kemoterapi-induksi apoptosis, dengan aktivasi inisiator caspase 8 atau caspase 3, 6 dan 7. Induksi apoptosis dan atau penghambatan pembelahan sel berhubungan erat dengan aktivasi intraselular signaling pathway untuk menghentikan siklus sel pada fase G1, S, atau G2/M. Perlakuan dengan panduratin A pada sel CaP, menunjukkan penurunan level protein cyclin B1, cdc25C and cdc2. Pada dosis tertentu, penggunaan panduratin A juga dapat menurunkan level cyclins D1 dan E1 yang secara serentak juga akan menurunkan aktivitas CDK2, CDK4, dan CDK6.

Data-data ini mengindikasikan bahwa panduratin A sangat penting dalam regulasi siklus sel. Penelitian menunjukkan bahwa siklus sel berhenti pada transisi G2/M dengan agen perusak DNA yang berhubungan dengan induksi ekspresi p21WAF/Cip1. p27Kip1 adalah anggota lain dari inhibitor CDK1 yang bisa berikatan dan menghambat aktivitas CDK. Ditemukan bahwa p27Kip1 dan p21WAF/Cip1 terupregulasi pada PC3 dan DU145 dengan penggunaan Panduratin A.

Jadi, dapat dikatakan bahwa, adanya upregulasi dari p27Kip1 dan p21WAF/Cip1 paling tidak akan menurunkan ekspresi cyclins dan aktivasi CDK. Hal ini merupakan mekanisme panduratin A untuk menghambat sel CaP tumbuh dan memicu sel tersebut untuk berhenti membelah.

Aspek Kimia Dan Produksi Temu Kunci
Aspek kimia dan produksi meliputi senyawa kimia yang terkandung didalamnya ( nama dan struktur kimia), produk yang sudah dijual dipasaran yang mengandung tumbuhan ini, standar kualitas simplisia dan ekstrak (kebenaran bahan < kemurnian bahan dan kadar senyawa marker), Aspek yg dirujuk.

Senyawa kimia yang terkandung didalam temu kunci
  1. Minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen)
  2. d-borneol
  3. d-pinen sesquiterpen
  4. Kurkumin
  5. Tannin
  6. Saponin
  7. Flavonoid
Produk Yang Sudah Dijual Dipasaran Yang Mengandung Tumbuhan Temu Kunci


3 komponennya adalah kayu rapet dan temu kunci. Gabunga kedua ramuan ini bekerja secara sinergis untuk mengatasi keputihan dengan menghambat pertumbuhan jamur penyebab keputihan dan mengurangi rasa nyeri pada masa haid. Kayu Rapet juga berkhasiat merapatkan kembali bagian kewanitaan. kenanga minyak esesialnya berkhasiat mengurangi rasa nyeri atau kejang haid serta melancarkan dan menjaga stamina wanita selama masa haid. Aromanya yang khas mampu menjaga keharuman bagian kewanitaan, sehingga wanita menjadi lebih percaya diri.

Standar Kualitas Simplisia Dan Ekstrak Temu Kunci (Kebenaran Bahan, Kemurnian Bahan Dan Kadar Senyawa Marker)

Senyawa marker yang digunakan adalah pinostrobin untuk temu kunci. Uji kemurnian kadar abu tidak lebih dari 7,5%, Kadar abu yang tidak larut dalam asam tidak lebih dari 3 ,6%, Kadar sari yang larut dalam air tidak kurang dari 10%, Kadar sari yang larut dalam etanol tidak kurang dari 10%, Bahan organik asing tidak lebih dari 2%

Aspek Budidaya Temu Kunci

Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah. Waktu berbunganya pada bulan Januari-Februari, April-Juni. Daerah distribusi dan habitat tanaman ini adalah tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk

Perbanyakannya temu kunci dapat dilakukan dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm. Untuk pemanenan, temu kunci dipanen setelah berumur 1 tahun. Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan sortasi dan dicuci, kemudian dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil/tipis dan dikeringkan di tempat teduh dengan aliran udara yang baik. Untuk jumlah kecil disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya (sebagai penyerap lembab udara dapat dengan charcoal= karbon aktif.
 
https://www.apocil.com/

Posting Komentar untuk "Kandungan dan manfaat temu kunci bagi tubuh"