Manfaat Labu Kuning

Labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata Durch.), yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai pumpkin, termasuk komoditas pangan yang telah banyak dikenal masyarakat. Olahan berupa kolak labu sangat manis dan memiliki warna kuning orange sehingga menarik untuk dinikmati di samping rasa dan penampilannya yang menarik, labu kuning merupakan bahan pangan yang kaya vitamin A dan C, mineral, serta karbohidrat dan daging buahnyapun mengandung antioksidan yang bermanfaat sebagai anti kanker.

Umumnya labu kuning diolah menjadi kolak ataupun sayur, di samping untuk pembuatan kue tradisional, karena bahan pangan lokal tersebut memiliki potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik, dan belum termanfaatkan secara optimum. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan pengetahuan masyarakat akan manfaat komoditas pangan tersebut.

Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnya yang sangat tinggi, di samping kaya akan karoten (salah satu jenis karotenoid). Karoten (betakaroten) merupakan sumber vitamin A. Di dalam tubuh karoten diubah menjadi vitamin A yang penting untuk tubuh terutama pada masa pertumbuhan.

Labu kuning yang kaya betakaroten dapat menjadi bahan biofortifikasi pada produk pangan olahan. Fortifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan labu kuning segar yang ditambahkan pada pembuatan roti, es krim dan produk pangan lain yang disukai anak-anak. Fortifikasi juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah labu kuning menjadi tepung yang selanjutnya diaplikasikan pada pengolahan pangan. Produk olahan yang ditambah dengan tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga diharapkan Iebih disukai anak-anak.

Tepung merupakan alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan Iebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah Iingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari Iebih awal dari umur panen semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya rendah. Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu ditutup. Selanjutnya labu dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm yang hasilnya dinamakan sawut. Sawut dikeringkan sampai diperoleh kadar air sekitar 14 persen, selanjutnya ditepungkan Agar Iebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh) dan penggilingan/penepungan menggunakan saringan Iebih halus (80 mesh).

Hasil penelitian Departemen Food Science, Rajamangkala University of Technology, Thailand, tepung labu kuning juga dapat dibuat dengan cara sebagai berikut, yakni labu kuning matang dipotong dengan ukuran 2 x 3 inch dikupas dan direndam dalam larutan asam sitrat 0,1% selama 15 menit dan ditiriskan. Selanjutnya potongan labu kuning dihancurkan dan cairannya dipisahkan. Bubur labu kuning yang diperoleh dikeringkan pada suhu 65 °C selama 8 jam lalu digiling dan diayak dengan ayakan 80 mesh.

Tepung labu kuning yang dihasilkan mengandung karbohidrat 78,77%; protein 3,74%; lemak 1,34%; serat kasar 2,90%; betakaroten 7,29 mg/100 g. Dengan kandungan gizi yang dimilikinya, terutama betakaroten (provitamin A) nya yang tinggi, tepung labu kuning baik digunakan untuk bahan fortifikasi pangan terutama makanan anak-anak sehingga dapat meningkatkan nilai gizinya.


Manfaat labu kuning
Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch.)

Tanaman Cucurbita moschata Durch. ini memiliki beberapa nama daerah, yaitu Labu parang ( Melayu), Waluh (Sunda), Waluh (Jawa Tengah).

a. Klasifikasi Tanaman

  • Divisi: Spermatophyta
  • Sub divisi: Angiospermae
  • Kelas: Dicotyledonae
  • Ordo: Cucurbitales
  • Familia: Cucurbitaceae
  • Genus: Cucurbita
  • Spesies: Cucurbita moschata Durch (Hutapea, J.R, et al., 1994)
b. Ciri Morfologi
Tanaman labu kuning berasal dari Ambon (Indonesia). Ada lima spesies labu yang umum dikenal, yaitu Cucurbita maximaDuchenes, Cucurbita ficifolia Bouche, Cucurbita mixta, Cucurbita moschata Duchenes, dan Cucurbita pipo L. Kelima spesies cucurbita tersebut di Indonesia disebut labu kuning (waluh), karena mempunyai ciri-ciri yang hampir sama.

Buah labu kuning berbentuk bulat pipih, lonjong, atau panjang dengan banyak alur (15-30 alur). Ukuran pertumbuhannya cepat sekali, mencapai 350 gram per hari. Seperti daun tumbuhan pada umumnnya, warna daun labu adalah hijau, tapi pada daun labu pada pemukaaannya kasar. Labu tumbuh merambat atau menjalar dengan kait pada batangnya dan jarang berkayu. Kait pada batang labu berbentuk melingkar seperti spiral. Batang tumbuhan ini berwarna hijau muda dan berbulu halus serta berakar lekat. Panjang batangnya mencapai lebih dari 5 meter.

Daun tanaman labu merupakan daun tunggal yang memiliki pertulangan daun majemuk menjari. Daunnya menyebar di sepanjang batang. Bentuk daunnya menyerupai jantung dan bertangkai.

Buah labu mempunyai bentuk yang bervariasi mulai dari pipih, lonjong ataupun panjang dengan alur yang berjumlah antara 15 hingga 30 alur. Buah yang masih muda berwarna hijau dan menjadi kuning kecoklatan ketika tua.

Labu umumnya memiliki banyak biji yang berbentuk pipih, bundar telur, sampai bundar memanjang. Bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Permukaan biji buram, licin. Biji terdapat bagian tegah-tengah buah.

c. Ciri Fisiologi

Manfaat labu kuning

Cucurbita moschata Durch.termasuk tumbuhan C3, karena fiksasi karbon organik pertama ialah senyawa berkarbon tiga, 3-fofogliserat. Tumbuhan C3 yaitu tumbuhan yang fiksasi karbon awal terjadi melalui rubisco, enzim siklus Calvin yang menambahkan CO2 pada ribulosa bifosfat. Tumbuhan ini memproduksi sedikit makanan apabila stomata tertutup pada hari yang panas dan kering.

d. Ciri Mikroskopik
Bagian yang diamati pada mikroskop adalah rambut halus pada permukaan daun. Pembesaran yang digunakan 10 x 40. Bagian tersebut memperlihatkan adanya sel-sel yang berbentuk jarum atau lebih dikenal dengan trikoma jarum. Pada penampang melintang biji, tampak kulit biji, terdiri dari lapisan kutikula tebal, jernih, di bawahnya terdapat lapian sel berbentuk silindris berupa jaringan palisade dengan dinding berkelok-kelok dan parenkim termampat, di bawahnya terdapat lapisan sel batu, lumen jelas dan tersusun tegak, jaringan berikutnya terdiri dari sel parenkim yang bentuknya tidak beraturan, dinding sel tebal, warna jernih.

Keping biji terdiri dari epidermis keping biji berbentuk segi empat memanjang, parenkim keping biji berdinding tebal berisi aleuron dan minyak.

Serbuk warna putih kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen kulit biji serupa jaringan palisade, sel batu parenkim, parenkim keping biji dan tetes minyak dan butir aleuron.

e. Kegunaan Dan Cara Pemakaian
Bagian yang digunakannya adalah buah. Daunnya berfungsi sebagai sayur dan bijinya bermanfaat untuk dijadikan kuaci. Air buahnya berguna sebagai penawar racun binatang berbisa, sementara bijinya menjadi obat cacing pita. Daging buahnya pun mengandung antioksidan sebagai penangkal kanker. Labu kuning juga dapat digunakan untuk penyembuhan radang, pengobatan ginjal, demam, diare, dan diabetes mellitus.

Cara membuat labu kuning, yaitu 60 gram labu parang (labu kuning) dan 1 buah pare diiris-iris menurut selera lalu dimasak dengan cara ditumis atau masakan lain sesuai selera, kemudian dimakan. Sedangkan, pemakaian konsumsi dua kali sehari.

Catatan : Terlalu banyak atau lama minum jus labu dapat menyebabkan kulit menjadi kekuningan. Jika hal itu terjadi, hentikan dulu sampai kulit normal. Kemudian, dilanjutkan kembali.

f. Aktivitas Farmakologi
Rasa buah labu agak pahit, sedikit pedas dan sejuk. Berkhasiat melancarkan darah, vital energi, dan menghilangkan sumbatan, kolagogum, peluruh haid, anti radang, peluruh kentut, antibakteri, pengelat (astringent). Senyawa kurkumin berkhasiat sebagai kolagoga, yaitu meningkatkan sekresi cairan empedu yang berperan dalam pemecahan lemak dan memperlancar pengeluaran ke usus, sehingga dapat menurunkan kadar lemak darah yang tinggi. Labu kuning juga bisa menjadi obat bagi pria yang mengalami disfungsi ereksi atau impoten, serta meningkatkan gairah pada pria normal. Dalam penelitian tersebut, peneliti mempelajari beberapa partisipan usia 18 hingga 64 tahun dengan menggunakan 40 macam aroma yang dapat meningkatkan gairah seksualnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa aroma pie labu kuning yang paling membuat pria bergairah. Para wanita tak perlu menggunakan parfum, dengan menyediakan pie labu kuning sudah cukup untuk membuat pria bergairah, Menurut Dr Hirsch, aroma tertentu dapat meningkatkan aliran darah ke penis pria. Dan kombinasi antara lavender dan pie labu kuning adalah aroma terbaik. “Kombinasi aroma tersebut dapat meningkatkan 40 persen aliran darah ke penis. Labu kuning adalah stimulan yang kuat,” jelas Dr Hirsch lebih lanjut. Dr Hirsch menjelaskan, aroma dan bau pada dasarnya bertindak untuk mengurangi kecemasan. Dan dengan mengurangi kecemasan, maka aliran darah ke bagian kelamin pun akan meningkat.

https://www.apocil.com/

1 komentar untuk "Manfaat Labu Kuning"

Terimakasih Telah berkunjung di blog sederhana ini. Silahkan tinggalkan komentar atau pesan dan kesan. Saya yakin yang berkunjung adalah orang Berpendidikan dan Terpelajar dan tidak akan meninggalkan kesan yang mengandung unsur "SARA"