Sifat-sifat Saponin

Banyak tumbuhan obat yang mengandung saponin. Saponin adalah senyawa yang dapat menyebabkan timbulnya busa yang dapat bertahan lama ketika bahan tumbuhan tersebut direbus dalam air dan kemudian dikocok. Kemampuan pembusaan rebusan air dari bahan tumbuhan dan ekstraknya diukur dengan istilah indeks pembusaan. 

Penetapan Kadar Saponin

Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau merupakan waste product dari metabolisme tumbuh tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga 

Sifat-sifat Saponin adalah sebagai berikut:

  1. Mempunyai rasa pahit.
  2. Dalam larutan air membentuk busa yang stabil.
  3. Menghemolisa eritrosit.
  4. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi.
  5. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya.
  6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.
  7. Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati.

Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah atau hemolisis pada darah. Saponin bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai Sapotoksin. Kematian pada ikan, mungkin disebabkan oleh gangguan pernafasan. Ikan yang mati karena racun saponin, tidak toksik untuk manusia bila dimakan.

Tidak toksiknya untuk manusia dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin. Contoh glikosida lain adalah tioglikosida dan bensiltioglikosida. Bila dihidrolisa dengan enzim menghasilkan tiosianat, isotiosianat dan bensilsianat yang merupakan racun dan mempunyai sifat antitiroid. Zat-zat toksik tersebut ada pada bawang, selada air, kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang kedele dan juga pada macam-macam kol.

Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (surface tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat (hexose, pentose dan saccharic acid. Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok:
1. Steroids dengan 27 C ­ atom.
2. Triterpenoids, dengan 30 C ­ atom.

Saponin diklasifikasikan menjadi 2 yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin di hidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini memiliki efek anti jamur. Pada binatang menunjukkan penghambatan aktifitas otot polos. Saponin steroid diekskresikan setelah konjugasi dengan asam glukoronida dan digunakan sebagai bahan baku pada proses biosintesis dari obat kortikosteroid.

Contoh senyawa saponin steroid diantaranya adalah Asparagosides (Asparagus officinalis), Avenocosides (Avena sativa), Disogenin (Dioscorea floribunda dan Trigonella foenum graceum). Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat.
Di hidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan β-amyirine. Contoh senyawa triterpen steroid adalah Asiaticoside (Centella asiatica), Bacoside (Bacopa monneira), Cyclamin (Cyclamen persicum)

Posting Komentar untuk "Sifat-sifat Saponin"