Thiamphenicol

Thiamphenicol adalah antibiotik yang dapat menangani infeksi akibat bakteri. Beberapa jenis infeksi yang bisa diatasi dengan obat ini meliputi infeksi akibat bakteri Salmonella, seperti tifus, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, meningitis, serta gonore.
Thiamphenicol

Antibiotik ini larut dalam lemak dan bekerja dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Oleh karena itu, jenis antibiotik ini tidak efektif untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti flu atau pilek.

Peringatan:

  1. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan thiamphenicol.
  2. Penting bagi penderita untuk menghabiskan thiamphenicol sesuai resep dokter guna memastikan bakteri penyebab infeksi musnah dan mencegah kambuhnya infeksi.
  3. Pengguna thiamphenicol untuk jangka panjang (lebih dari 10 hari) sebaiknya menjalani tes darah secara berkala.
  4. Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan hati, gangguan ginjal, alergi terhadap obat-obatan terutama antibiotik yang sejenis, serta defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD).

Dosis Thiamphenicol
Dosis antibiotik ini akan disesuaikan menurut jenis dan tingkat keparahan infeksi dan riwayat kesehatan pasien.

Takaran yang umumnya dianjurkan untuk dewasa adalah 50 mg/kg berat badan. Takaran tersebut merupakan total dosis thiamphenicol yang digunakan dalam sehari. Frekuensi konsumsi dibagi dalam tiga hingga empat kali minum per hari. Pembagian dosis tiap konsumsi dan frekuensinya akan ditentukan oleh dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Thiamphenicol

Sama seperti semua obat, thiamphenicol berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa di antaranya yang dapat terjadi saat mengonsumsi antibiotik ini adalah:
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Anemia aplastik.
  • Urtikaria.
  • Sindrom Gray pada bayi.

Posting Komentar untuk "Thiamphenicol"