Estradiol

Estradiol merupakan obat yang difungsikan sebagai pengganti hormon estrogen yang diproduksi oleh tubuh untuk digunakan oleh wanita yang memasuki masa menopause. Pada masa menopause, kadar hormon estrogen seorang wanita pada umumnya sedang rendah sehingga lebih berisiko mengalami vaginitis atrofi atau kekeringan vagina, serta osteoporosis. Estradiol digunakan untuk mencegah kondisi-kondisi pasca menopause tersebut.
Estradiol

Meskipun dapat digunakan sebagai terapi pengganti hormon yang kandungannya mirip seperti estrogen asli, estradiol diduga berisiko menyebabkan kanker dan gangguan jantung.

Peringatan:
  1. Obat ini hanya diperuntukan bagi wanita yang memasuki masa menopause, maka otomatis tidak relevan pada wanita hamil atau menyusui.
  2. Hati-hati bagi penderita penyakit batu empedu, epilepsi, diabetes, asma, gangguan hati dan ginjal, hipertensi, mengalami gangguan jantung, berusia di atas 65 tahun, penderita penyakit lupus, migraine, masalah pembekuan darah, dan kanker yang sensitif terhadap estrogen.
  3. Jangan menggunakan estradiol bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk dari dokter.
  4. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan interaksi obat yang membahayakan.

Dosis Estradiol
Estradiol digunakan sebanyak 1-2 mg sekali dalam sehari. Dosis akan disesuaikan dokter dengan kebutuhan, kondisi kesehatan pasien, serta responsnya terhadap obat ini. Bentuk obat juga bisa memengaruhi dosis.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Estradiol
Sama seperti obat-obat lain, estradiol juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi atau menggunakan obat ini adalah:
  • Pembengkakan dan nyeri pada payudara.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Sakit perut dan perut
  • Perubahan suasana hati
  • Menurunnya libido
  • Perubahan berat badan
  • Pendarahan dari vagina

Posting Komentar untuk "Estradiol"