Penetapan Indeks Pembusaan

Binahong adalah tanaman obat dari daratan tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi. Tumbuhan ini telah dikenal memiliki kasiat penyembuhan yang luar biasa dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan, dan lain-lain. Tumbuhan merambat ini misterius karena belum banyak literatur maupun penelitian ilmiah yang mengungkapkan khasiatnya. Namun, secara empiris, masyarakat memanfaatkannya untuk membantu proses penyembuhan beragam penyakit. 


Gambar Tanaman Obat Binahong

Tanaman Obat Binahong

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis


Binahong berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang +/-5 m. Akar berbentuk rimpang, berdaging lunak. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. Daun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5 - 1 cm, berbau harum. Perbanyaan Generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya

Binahong dikenal memiliki khasiat penyembuhan yang luar biasa, dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan, dan lain-lain. Hampir semua bagian dari tanaman binahong seperti umbi, batang dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal. Berdasarkan hasil penelitian, binahong mengandung saponin, alkaloid, dan polifenol. Sesuai dengan zat kimia yang dikandungnya, binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berkhasiat sebagai obat batuk atau muntah darah, radang paru-paru, kencing manis, sesak nafas, borok akut yang menahun, darah rendah, radang ginjal, gejala liver, disentri, hidung mimisan, habis bedah operasi, luka bakar, luka akibat benda tajam, jerawat, usus bengkak, gusi berdarah, kurang nafsu makan, melancarkan haid, haid habis bersalin (melahirkan), menjaga stamina tubuh agar tetap sehat, penghangat badan, dan lemah syahwat juga antibakteri.

Pada percobaan penetapan indeks pembusaan, tahap pertama yang harus dilakukan setelah mendapatkan simplisia binahong adalah melakukan penimbangan. Simplisia ditimbang sebanyak 2 gram. Kemudian, menghaluskan simplisia. Tujuan simplisia dihaluskan adalah untuk memperbesar skelarutan. Dimana semakin besar luas permukaan, semakin besar pula kelarutan.

Tahap kedua adalah masukkan simplisia binahong ke dalam gelas kimia yang berisi 100 ml aquadest mendidih. Lalu, diamkan selama 30 menit. Setelah, di diamkan selama 30 menit simplisia binahong di ekstraksi menggunakan pelarut aquadest. Sebenarnya simplisia ini dapat larut dalam etanol, namun dipilihnya aquadest sebagai pelarut, karena keamanannya saat percobaan dan kemudahan mendapatkannya.

Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari ekstraksi, yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel, Perebusan simplisia disebut dekok dan hasilnya dekokta (setelah disaring). Kadar dari dekokta ini, yaitu 2 gram dalam 100 mL air. Penggunaan 2 gram simplisia, karena:

Agar diperoleh dekokta yang tidak terlalu encer.
Apabila pada percobaan pertama (2 gr/100 ml air) tidak menghasilkan indeks pembusaan (percobaan gagal), maka masih ada dekokta stok untuk percobaan kedua.
Jika simplisia hanya digunakan 1 gram kemungkinan saat ditimbang kembali banyak yang terbuang ketika dihaluskan dan menempel di mortir.

Sehingga, pembagian dekokta menjadi 2 masing-masing 50 mL dan untuk uji diencerkan sampai 100 mL dimaksudkan agar kadarnya kembali menjadi 1 gram dalam 100 ml air.

Selain itu, dilakukannya pengenceran bertujuan untuk mendapatkan indeks busa yang 1 cm. Dari hasil percobaan tidak ada busa, dikarenakan dekokta terlalu encer sehingga pemekatan harus dilakukan. Dimana dekokta stok tidak diencerkan lagi. Sebagai pembanding dari hasil simplisia binahong, terdapat lerak.



Gambar Lerak

Lerak (terutama Sapindus rarak de Candolle, dapat pula Sapindus mukorossi) dikenal dipakai sebagai deterjen tradisional. Batik, perhiasan, seperti emas dan perak biasanya dianjurkan untuk dicuci dengan lerak karena dianggap sebagai bahan pencuci paling sesuai untuk menjaga kualitasnya.

Tumbuhan Lerak

Tumbuhan lerak berbentuk pohon dengan tinggi bisa mencapai 10 m, dengan biji yang terbungkus kulit cukup keras. Lerak mengandung saponin, yakni suatu alkaloid yang berfungsi sebagai bahan pencuci yang memiliki sifat seperti sabun dan bertindak sebagai surfaktan. Kandungan racun biji lerak juga berpotensi sebagai insektisida. Tumbuhan lerak berbentuk pohon dan rata-rata memiliki tinggi 10m walaupun bisa mencapai 42 meter dengan diameter 1m, karenanya pohon lerak besar dengan kualitas kayu yangsetara kayu jati banyak ditebang karena memiliki nilai ekonomis.

Bentuk daunnya bulat-telur berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek dan berwarna hijau. Biji terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya coklat kehitaman, permukaan buah licin dan mengkilat

Biji lerak mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, lantai, bahkan memandikan dan membersihkan binatan peliharaan. Kandungan racun biji lerak juga berpotensi sebagai insektisida. Kulit buah lerak dapat digunakan sebagai wajah untuk mengurangi jerawat dan kudis. Buah lerak relatif mudah didapatkan biasanya dijual di pasar-pasar tradisional

Lerak juga bisa digunakan untuk mencuci pakaian biasa, bahkan membuat pakaian lebih awet karena tidak mengandung bahan-bahan deterjen. Masukkan 3-5 buah lerak ke dalam empat gelas air panas, lalu diremas-remas sampai muncul saponin atau buih-buih alami.

Campurkan cairan saponin itu ke tempat cucian yang sudah diisi air. Saponin ini bekerja sebagai surfaktan, yang membuat air cucian ’’lebih basah’’. Akibatnya, saponin mudah masuk ke dalam serat-serat kain yang dicuci, mengikat kotoran yang melekat, dan melepas kotoran tadi dari kain cucian

Pada simplisia lerak cara kerja yang dilakukan hamper sama dengan simplisia binahong. Perbedaannya adalah terletak pada banyaknya simplisia lerak yang akan ditimbang. Lerak ditimbang sebanyak 0,5 gram. Kemudian, pada larutan uji dibuat pengenceran, sehingga diperoleh hasil tinggi busa 1,5 cm pada tabung ke-1. Lalu, dilakukan pengenceran dengan volume dekokta kurang dari 1 ml dengan rentang 0,2-0,8. Sehingga diperoleh tinggi busa 1 cm pada volume dekokta 0,3 ml.

Posting Komentar untuk "Penetapan Indeks Pembusaan"